![]() |
Pemaaf |
Sudah menjadi sunnatullah bahwa *keindahan
hidup* ini, salah satu sumbernya ialah *fenomena berpasangan.* Yaitu bukan
hanya pria yang berpasangan dengan wanita, jantan berpasangan dengan betina,
tapi langit berpasangan dengan bumi, matahari berpasangan dengan bulan, siang
dengan malam, bahkan arus positif berpasangan dengan arus negatif.
Di sisi lain, cinta berpasangan dengan benci,
bahagia berpasangan dengan sedih dst.* Pasangan-pasangan kontradiktif itulah
yang menjadikan hidup ini indah. Kita tidak akan pernah merasakan nikmat
kesehatan jika sekiranya tidak ada penyakit, tidak ada orang yang sakit. Kita
tidak merasakan nikmatnya kedamaian jika sekiranya tidak ada kekacauan.
Dengan berfikir positif seperti ini, kita
akan menerima gesekan-gesekan hidup ini sebagai penyedap rasa kehidupan ini
yang menggairahkan, memotivasi dan mengarahkan hidup ini agar kita senantiasa
berada di jalan Allah Subhanallahu Wa Taala.
Cara berfikir seperti inilah* yang akan
membuat kita menjadi orang yang peramah, pemaaf, pendamai yang bahagia dan
membahagiakan.
Bila kesalahan dan kekhilafan merupakaan
sifat yang ada pada setiap orang, maka semestinya peramah dan pemaaf juga
menjadi sifat yang seharusnya kita miliki. Sebab hanya dengan demikian, maka
gesekan itu akan memperindah kehidupan kita, akan memperkuat kepribadian kita,
dan akan memperkokoh hubungan social kita. Maka budaya maaf memaafkan menjadi
sangat penting untuk terus dipupuk dan dikembangkan, dalam konteks masyarakat
Islami. Minta maaf itu perbuatan jujur, baik, dan ksatria. Namun memberi maaf
atas kesalahan orang lain, *jauh lebih baik* daripada pihak yang meminta maaf.
Untuk memaafkan kesalahan*orang lain,
diperlukan :
1. _Besarnya rasa cinta dan kasih sayang kepada
orang lain.
2.
_Menyadari bahwa kita juga memiliki kekurangan dan kekhilafan, dan kita pun
menuntut untuk dipahami, dimaklumi, dan dimaafkan, jika pada posisi yang
keliru.
3.
_Meyakini bahwa sifat pemaaf itu membahagiakan dan sifat pemarah dan pendendam
itu menyusahkan.
4.
_Meyakini bahwa memberi pemaaf itu (walaupun berat), adalah
jalan yang benar untuk memperkuat kepribadian, kedewasaan diri, dan
menjadikan kita sebagai orang yang lebih bijak.
5.
_Meyakini bahwa sifar pemaaf itu, cara efektif untuk meraih Maghfirah / Ampunan
dari Allah Subhanallahu Wa Taala.
Perjuangan untuk menjadi seorang hamba pemaaf
akan *mengajarkan kita banyak hikmah, banyak kebahagiaan, kemuliaan dan
keindahan suasana batin dan kejernihan pikiran.* Itulah ciri orang yang bertaqwa.
ALLAH SWT berfirman:
*اِنْ تُبْدْوْاخَيْرًااَوْ تُخْفُوْهُ اَوْ تَغْفُوْا
عَنْ سُٓوْءِ فَاِنَّ اللّٰهَ كَانَ عَفُوَّا قَدِيْرًا*
Jika kamu menyatakan sesuatu kebajikan,
menyembunyikannya, atau memaafkan sesuatu kesalahan (orang lain), maka sungguh,
Allah Maha-pemaaf, Maha-kuasa. ( QS. 4 :
149 ).
APAKAH ANDA BERHATI PEMAAF...?
Reviewed by Unknown
on
8:10 AM
Rating:

No comments: