Tradisi Muegang merupakan salah satu
kebiasaan masyarakat Aceh saat menyambut bulan Ramadhan. Muegang merupakan
serangkaian aktivitas membeli, mengolah dan menyantap daging sapi.
Tradisi ini dilakukan dua hari menjelang
Bulan Ramadhan atau di penghujung bulan Syaban. Tradisi meugang juga sering
dilakukan pada saat menjelang hari raya Idul fitri dan Idul Adha. Namun yang
paling baliknya sama.
Setelah Kerajaan Aceh ditaklukan oleh Belanda
pada tahun 1873, tradisi ini tidak lagi dilaksanakan oleh raja. Namun, karena
hal ini telah mengakar dalam kehidupan masyarakat Aceh, maka Meugang sangat
istimewa adalah tradisi meugang saat menyambut bulan puasa. Masyarakat akan
keluar rumah dan mencari daging untuk diolah dan dimakan bersama keluarga.
Bahkan, masyarakat Aceh yang hidup di
perantauan seakan wajib mengikuti tradisi ini. Mereka akan berbondong-bondong
pulang kampung hanya untuk berkumpul bersama keluarga untuk menikmati sajian
daging sapi yang diolah bersama.
Berdasarkan data yang dihimpun
merahputih.com, tradisi Meugang sudah ada sejak zaman dahulu. Masyarakat Aceh
saat itu menilai makan daging sapi merupakan kegiatan yang istimewa. Sebab,
mereka hampir tidak pernah mengkonsumsi sapi selain pada hari-hari tertentu.
Dikisahkan, Tradisi Meugang sudah berlangsung
sejak masa Kesultanan Iskandar Muda di Aceh. Untuk memberi makan istimewa
kepada warganya yang miskin, Sultan kemudian membagi daging sapi secara gratis
kepada warganya.
Hal ini dilakukan Sultan sebagai rasa syukur
kepada Tuhan yang telah memberikan kemakmuran dan kesejahteraan bagi rakyat
Aceh. Saat itu, sebulan sebelum Meugang kepala desa sudah menerima surat untuk
mendata warga miskin di desa masing-masing. Berdasarkan yang telah dikumpulkan
itu Sultan mengirimkan uang untuk membeli sapi untuk warga miskin.
Dalam catatan lain, disebutkan Sultan
Iskandar Muda memotong hewan dalam jumlah banyak dan dagingnya dibagikan secara
gratis kepada seluruh rakyatnya. Hal ini dilakukan Sultan rutin menjelang puasa
Ramadhan.
seiring perjalanan waktu, prosesi yang
dilakukan Sultan menjamur hingga memotivasi orang kaya untuk turut
berpatisipasi dalam kegiatan itu. Meugang kemudian menjadi tradisi masyarakat
Aceh yang mayoritas Islam. Meski modelnya berbeda dengan masa Kesultanan, makna
terkandung di
tetap dilaksanakan hingga saat ini dalam
kondisi apapun.
MEUGANG DI BUMI SERAMBI MEKKAH
Reviewed by Unknown
on
7:30 AM
Rating:

No comments: